Nis Windows

www.niswindows.com

The Flu, Film Yang Mirip Wabah Corona Covid-19

Posting Komentar

Judul : The Flu
Tahun : 2013
Genre : Drama/Fiksi Ilmiah
Sutradara : Kim Sung Su
Negara : Korea


Katanya film the flu ini mirip sama virus corona yang sedang terjadi sekarang di bulan april 2020. Jadi penasaran kok bisa dibilang mirip ya..
Film ini dibuat tahun 2013 dan mengisahkan cerita di masa depan pada tahun 2014 yang terjadi sebuah wabah penyakit di korea tepatnya di kota Bujang. Aku bakal ceritain filmnya secara lengkap jadi kalo gak suka spoiler lebih baik stop aja sampai disini.



Alur cerita bermula dari seorang laki-laki di suatu negara yang menyelundupkan sebuah Kontainer peti kemas dengan tujuan korea. Peti kemas ini berisi banyak tenaga kerja ilegal. Di dalam peti kemas yang gelap itu ada seorang yang sedang batuk-batuk. Sembilan hari kemudian peti kemas ini sampai ke korea.
Lalu cerita beralih pada seorang regu penyelamat bernama Kang Ji Goo yang sedang menolong seorang wanita yang terjebak di dalam mobil yang jatuh dan tersangkut dalam lubang konstruksi. Untuk menutupi kaki wanita itu Kang Ji Goo memberikan jaketnya. Beruntung sebelum mobil terjatuh lebih dalam Kang Ji Goo bisa mengeluarkan si wanita. Tetapi setelah ditolong si wanita tidak mengucapkan kata terimakasih.
Tidak lama setelah itu si wanita itu menelpon Kang Ji Goo. Kang Ji Goo merasa senang bisa bertemu wanita itu lagi. Tapi saat sudah sampai di tempat si wanita malah meminta tolong mengambilkan tasnya yang hilang saat kecelakaan mobil dan mengembalikan jaket Kang Ji Goo tanpa dicuci. Kang Ji Goo menolak menolong dan beralasan hanya bisa menolong mahkluk hidup bukannya mencari barang. Si wanita marah.


Lalu cerita beralih pada dua orang kakak beradik yang berusaha membuka peti kemas di malam hari. Saat dibuka si adik menginjak kotoran urin yang terjatuh dari wadah. Keadaan sangat gelap dan tidak ada yang menjawab. Lalu si kakak menyuruh adiknya untuk menyalakan senter dari hp. Ketika melihat itu mereka berdua terkejut karena semua orang yang ada di peti kemas itu mati dengan berdarah-darah dan bercak-bercak merah di tubuh. Tapi tiba-tiba ada satu orang yang masih hidup menarik kaki si adik. Si adik yang terkejut tanpa sadar melepas hpnya yang kemudian terjatuh di dekat korban dalam peti kemas itu. Ia mengambil hp itu dan mereka membawa Meng Sin satu-satunya tenaga kerja ilegal yang tersisa.
Si kakak pergi membeli sesuatu di minimarket dan menelpon bosnya untuk melaporkan kejadian itu. Saat kembali ke mobil si Meng Sin kabur dan si adik mulai keringat dingin dan tidak enak badan. Nah mungkin dari kontak dengan hp yang jatuh di dekat korban penyakit dan kotoran urin yang terinjak itu si adik tertular penyakit.

Si adik pergi ke apotek memeriksakan diri. Petugas itu bilang kemungkinan itu flu dan memberikan obat batuk. Si adik jadi sering sekali batuk dan wajahnya sudah mulai banyak bercak kemerahan. Ia batuk di depan petugas, anak kecil, pasien asma, anak  SMA dan seluruh yang berada di apotek itu. Dari situ virus mulai berkembang.
Pada petemuan rapat dokter si wanita itu dimarahi karena menghilangkan dokumen yang sangat penting. Kemudian Kang Ji Goo tanpa sepengetahuan dokter wanita itu mencari tas yang hilang. Ia menemukan tas itu dan menggangkat telepon dari seorang anak yang ternyata adalah anaknya si dokter. Anaknya dokter itu pintar dan lucu dia berumur sekitar 5 tahunan . Ji Goo menyerahkan tas dokter itu pada anaknya.

Di jalan pulang Kang Ji Goo sedikit kecewa karena tahu wanita itu sudah berkeluarga. Saat itu juga virus flu mulai menyebar. Ketika si petugas apotek pulang menggunakan bus ia terbatuk-batuk dan menularkan virus pada penumpang bus. Ketika anak SMA di sekolah ia terbatuk-batuk dan menularkan virus itu pada teman-teman dan gurunya. Ketika anak kecil itu ada di tempat penitipan anak ia menularkan pada gurunya dan anak-anak kecil lainnya.
Saat si kakak mencari Meng Sin yang kabur ia mendengar mobilnya diklakson berkali-kali. Ia kembali dan menemukan adiknya yang batuk diikuti semburan darah yang banyak.  Baru malam tadi mereka membuka peti kemas itu siangnya si adik sudah sakit-sakitan parah.
Di malam hari dokter yang pulang kerumah menemukan anaknya Mei Re membawa tas yang dicarinya. Ia berterimakasih sekali pada anaknya dan membuatkan makanan. Saat itu ia mengangkat telepon dan terpaksa harus berangkat ke rumah sakit lagi karena adanya keadaan darurat. 
Di pagi hari Mei Re ingin memberikan makanan untuk kucing dan tanpa sengaja ia bertemu Meng Sin(versi subtittle, tapi kalau kita dengar dalam bahasa indonesia itu namanya munsai). Ia memberikan Meng Sin yang sakit makanan dan mulai tertular virus flu. Tubuh Meng Sin cukup kuat dalam melawan virus flu, sudah berapa hari lewat ia hanya batuk-batuk dan ada bercak dibadan tidak seperti korban yang lainnya yang mati atau bahkan si adik tadi yang sudah mulai batuk berdarah.


Mei Re berkata akan mencari pertolongan untuk Meng Sin. Mereka berdua tidak mengerti bahasa satu sama lain, karena Meng Sin bukan dari Korea. Mei Re pergi menghubungi Kang Ji Goo. Tapi saat kembali Meng Sin tidak ada lagi. Kang Ji Goo yang awalnya kesal akhirnya mau membantu Mei Re mencari Meng Sin. Looks like ayahable banget lah. Dari kebersamaan mereka itu Ji Goo tau ternyata ayah Mei Re berada di Amerika dan sudah lama berpisah. Pas mau pulang dari tempat makan Mei Re tertidur karena virus itu. Ji Goo mengendong Mei Re. Tapi di jalan dia meliat ibu-ibu yang gara2 virus flu itu ia pingsan dan terjatuh di ekskalator. Ji Goo membaringkan Mei Re di kursi dan menolong ibu itu. Saat Ji Goo kembali Mei Re sudah tidak ada.
apakah mereka bisa menemukan Mei Re? Apakah virus flu itu dapat dihentikan? Silahkan tonton sendiri yaaa kelanjutanya…





Oh ya bedanya virus flu di film ini  dengan corona adalah cepat sekali proses penyebarannya dan bahkan dalam sehari saja setelah kontak dari orang sekitar yang batuk atau bersin besoknya sudah bisa merenggut nyawa. Persamaannya mereka sama-sama bermula dari flu batuk dan bersin. Dan penyebarannya juga berasal dari warga asing yang sakit. Kalau Corona dari wuhan china atau wisatawan yang jalan-jalan kesana(katanya dari warga sana yang memakan hewan hewan tertentu) sedangkan di film ini berasal dari warga asing tenaga kerja ilegal yang masuk ke korea.


 






Niswin
Hey you can call me Niswin. I born and live at Banjarmasin City, Kalimantan Selatan Province. I work at Province government. I am blogger and reviewer book. I also love cat. You can follow my instagram @niswindows_com and also my lifestyle blog www.niswindows.com

Related Posts

Posting Komentar